Peradilan militer mengatakan, Ayari telah ditahan berdasarkan keputusan pengadilan tiga tahun
lalu dalam kasus pencemaran nama baik tentara.
Saied, pada
Minggu (25/7/2021), mencabut kekebalan para anggota parlemen yang membuat mereka bisa
ditangkap.
Baca Juga:
Jelang Ramadan 2024, Impor Kurma ke Indonesia Meningkat
Anggota parlemen lainnya, Maher Zid
dari partai Muslim Karama yang konservatif, ditahan pada Jumat (30/7/2021) malam, menurut pengacaranya.
Zid dipenjara dua tahun pada 2018
karena menyerang pribadi orang di media sosial dan menghina Presiden saat itu.
Pada Senin (26/7/2021), Ennahda,
partai terbesar di parlemen yang berhaluan Islam moderat, melakukan aksi duduk
di luar parlemen setelah mereka dikepung tentara.
Baca Juga:
Oposisi Boikot Pemilu Tunisia, Hanya 9 Persen Pemilih Berikan Suara
Ratusan pendukung Ennahda dan Saied
terlibat bentrokan, beberapa saling melemparkan batu dan botol.
Peradilan mengatakan, mereka telah memulai penyelidikan terhadap empat orang dari
Ennahda karena "mencoba melakukan tindak kekerasan" selama aksi
protes.
Dari keempat orang itu, seorang di
antaranya merupakan anggota dewan partai dan dua lainnya memiliki hubungan
dengan pemimpin partai.