Kesepakatan itu memungkinkan masyarakat dan organisasi bantuan untuk beraktivitas dalam damai, pertamakalinya sejak 2016.							
						
							
							
								 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Tembak Kepala, Ukraina Eksekusi 10 Tawanan Perang Rusia
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Dendam Kesumat							
						
							
							
								Terutama Pemecatan Ali Mohsen diyakini akan mengubah sikap pemberontak Houthi yang menyimpan dendam terhadap sang jendral.							
						
							
							
								Dia mengobarkan perang terhadap kelompok etnis Houthi antara 2004 dan 2010, sebelum ditunjuk sebagai wakil presiden pada 2016 atas desakan Arab Saudi yang ingin menumpas pemberontakan di Yaman. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Mahfud MD: PBB Tidak Sorot Pelanggaran HAM di Papua
									
									
										
									
								
							
							
								Dia dikenal dekat dengan gerilayawan Sunni dan memiliki jejaring luas dengan klan-klan Arab di kawasan utara.							
						
							
							
								Kedekatan tersebut ikut melambungkan karir Ali Mohsen sebagai komandan tempur paling berkuasa selama tiga dekade kekuasaan Presiden Ali Abdullah Saleh. 							
						
							
							
								Menurut lembaga penelitian Washington Institute, dia aktif menyokong Mujahidin Yaman di Afganistan pada 1980an, dan lalu merekrut mereka untuk melawan pemberontak di selatan dalam perang saudara 1994.