Sementara itu, dari pernyataan polisi, Yamagami mengaku memiliki 'dendam kesumat' terhadap Gereja Unifikasi, sebuah kelompok keagamaan yang ia percaya berhubungan dengan Abe.
Yamagami mengaku Gereja Unifikasi telah membuat keluarganya hidup susah lantaran sang ibu, salah satu anggota sekte itu, menyumbangkan hampir seluruh harta keluarga kepada gereja.
Baca Juga:
Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Tersangka Kopda FH Diduga Terima Imbalan Uang
Dendam tersebut menjadi alasan Yamagami menembak Abe.
"Keluarga saya masuk ke organisasi [keagamaan] itu dan hidup kami menjadi semakin sulit setelah mendonasikan uang ke organisasi itu," kata Yamagami kepada pihak kepolisian, dikutip dari The Asahi Shimbun pada Juli 2022 lalu.
"Saya ingin menargetkan pejabat tinggi organisasi itu, tetapi sulit. Jadi, saya menyasar Abe karena saya percaya dia berhubungan [ke organisasi itu]. Saya ingin membunuhnya," lanjut Yamagami.
Baca Juga:
Mahasiswa 19 Tahun Dibekuk atas Pembunuhan Brutal Kakak Beradik di Lampung
Yamagami merupakan pria asal Kota Nara berusia 41 tahun. Ia tinggal di sebuah apartemen yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Stasiun Kereta Kintetsu Yamato-Saidaiji di Nara, tempat penembakan terjadi. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.