Di sisi lain, pembicaraan mengenai gencatan senjata yang dimediasi AS, Mesir, dan Qatar, telah berlangsung sejak Minggu (7/4/2024).
Juru bicara Hamas di Doha Hossam Badran mengatakan kepada AFP bahwa pihaknya sedang mempelajari tawaran yang diajukan dan belum memberikan tanggapan.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
Kerangka kerja gencatan senjata yang diedarkan diperkirakan bisa menghentikan pertempuran selama enam minggu dan memungkinkan terjadinya pertukaran sekitar 40 sandera dengan ratusan tahanan Palestina.
Kritik internasional semakin banyak ditujukan kepada cara Israel menangani perang dan kurangnya bantuan yang masuk ke wilayah tersebut
Salah satu kritik datang dari Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang memperingatkan "respons tidak proporsional" Israel di Gaza berisiko "mengganggu stabilitas Timur Tengah, dan sebagai konsekuensinya juga seluruh dunia."
Baca Juga:
Komandan Hamas Tewas dalam Serangan Israel di Lebanon Utara
Spanyol menjadi satu dari beberapa negara Barat, selain Irlandia dan Australia, yang menyatakan bakal mengakui negara Palestina dalam waktu dekat sebagai titik awal perundingan perdamaian yang lebih luas.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.