Tak hanya itu, Quraishi juga disebut menggunakan gedung tiga lantai itu dan sebuah keluarga yang tinggal di lantai dasar sebagai 'tameng pelindung', yang mempersulit perencanaan penggerebekan ini.
"Sangat jelas dari peninjauan operasi secara real-time bahwa ledakan besar di lantai tiga merupakan penyebab jatuhnya korban jiwa," sebut pejabat AS itu.
Baca Juga:
2 Terduga Teroris Jaringan ISIS Ditangkap Densus 88 di Jakarta Barat
Biden Sebut Pemimpin ISIS Pengecut
Joe Biden menggambarkan kematian Quraishi sebagai 'tindakan pengecut yang putus asa'. Dia beralasan Quraishi tidak memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain yang berada dalam gedung yang diledakannya itu.
"Operasi tadi malam melenyapkan seorang pemimpin teroris besar dari medan pertempuran," ucap Biden dalam pernyataannya di Gedung Putih, seperti dilansir AFP.
"Saat pasukan kita mendekat untuk menangkap teroris, dalam tindakan pengecut yang putus asa, tanpa memperhatikan kehidupan keluarganya sendiri atau orang lain di dalam gedung, dia memilih untuk meledakkan diri... daripada menghadapi pengadilan atas kejahatan yang dilakukannya," sebut Biden.
Baca Juga:
Dalang Penembakan Massal di Moskow Diduga ISIS Cabang Afghanistan
Dengan meledakkan diri, sebut Biden, Quraishi telah 'membawa beberapa anggota keluarganya bersama dia, sama seperti yang dilakukan pendahulunya'. Biden merujuk pada Baghdadi yang juga meledakkan diri saat diserbu pasukan AS di Suriah tiga tahun lalu.
Lebih lanjut, Biden menyebut operasi di Suriah mengirimkan pesan kuat bagi teroris di seluruh dunia. "Kami akan memburu Anda dan menemukan Anda," tegasnya.
"Saya telah berusaha melindungi rakyat Amerika dari ancaman teroris, dan saya akan mengambil tindakan tegas untuk melindungi negara ini," ucap Biden, sembari bersumpah bahwa pasukan AS akan tetap 'waspada' dan bersiap.