"Kami di sini bersama Ukraina, yang merupakan musuh kami, di tengah peperangan, kelompok Korps Sukarelawan Rusia datang dengan mudah dan melewati [perbatasan] dengan tank-tank dan APC tanpa kesulitan apapun dan membuat video mereka sendiri," ujar Prigozhin.
Selama ini, Prigozhin sebenarnya sudah sering mengkritik militer Rusia. Kritikan itu diberikan seiring dengan upayanya merebut kekuasaan melawan komandan militer Kremlin di timur Ukraina.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Awal bulan ini, misalnya, Prigozhin menyalahkan kepala pertahanan Rusia atas puluhan ribu prajurit Wagner yang menjadi korban karena tak punya cukup amunisi untuk bertarung di medan perang.
Namun, komentarnya kepada Dolgov kali ini seolah menjadi peringatan khusus untuk sekutu Putin.
Prigozhin memperingatkan jika Rusia terus mengalami kerugian, maka "segala perpecahan ini dapat berakhir dengan revolusi, seperti pada 1917."
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Ia lantas menggambarkan potensi situasi jika warga mulai murka karena melihat saudara mereka tewas di medan perang.
"Pertama para prajurit akan bangkit, dan setelah itu orang yang mereka cintai bangkit. Salah jika kita berpikir bahwa ada ratusan dari mereka," katanya.
"Sudah ada puluhan ribu dari mereka, dan kerabat dari mereka yang terbunuh. Mungkin akan ada ratusan ribu. Kita tidak bisa menghindarinya."