"Kontainer itu seharusnya mampu memusnahkan material
tersebut," ucapnya, namun yang terjadi justru "kegagalan total, bencana,
dari kontainer penahan itu".
Dibutuhkan waktu berhari-hari untuk mencari tahu mengapa
material itu meledak di dalam kontainer besi penahan, yang biasa digunakan
untuk menangani peledak yang terlalu tidak stabil. Dilaporkan bahwa kontainer
penahan yang terpasang pada sebuah trailer itu terkoyak akibat ledakan yang
tidak diduga ini.
Baca Juga:
Desak-desakan Saat Pesta Kembang Api di Uganda, 9 Orang Tewas
"Jelas, protokol telah dipatuhi dan dilaksanakan. Tapi
sesuatu terjadi di dalam kontainer penahan yang seharusnya tidak terjadi dan
kami tidak tahu kenapa," ucap Moore. "Tapi kami bermaksud untuk
mencari tahu penyebabnya," imbuhnya.
Jendela pada sejumlah rumah, beberapa mobil dan sebuah
tempat laundry pecah hingga berserakan akibat ledakan itu. Satu mobil di
antaranya bahkan sambil terguling akibat kekuatan ledakan tersebut, yang
dilaporkan terdengar hingga dua blok jauhnya.
Akibat ledakan itu, sebut kepala dinas pemadam kebakaran
setempat, Ralph M Terrazas, sedikitnya sembilan polisi dan seorang agen federal
dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak AS dilarikan ke rumah
sakit dengan luka-luka ringan.
Baca Juga:
Malam Pergantian Tahun, Pemkab Tapteng Gelar Pesta Kembang Api
Enam warga sipil, yang berusia 51-85 tahun, juga ikut
dilarikan ke rumah sakit. Tiga orang di antaranya mengalami luka ringan, sedang
tiga orang lainnya mengalami luka sedang. Satu orang lainnya menjalani
perawatan di lokasi kejadian, namun tidak ikut dibawa ke rumah sakit.
Laporan berita setempat menunjukkan beberapa wanita dan pria
ditandu saat dibawa ke dalam ambulans.
Diketahui bahwa kembang api tergolong ilegal untuk dijual
atau dimiliki di Los Angeles. Namun penjualan kembang api masih berlangsung
secara ilegal. "Setiap tahun, kita melihat kehancuran dan kehancuran
(akibat kembang api)," sebut Terrazas. [dhn]