Pendanaan tersebut merupakan tuntutan utama Partai Republik.
"Saya akan memastikan senjata-senjata itu disediakan untuk Ukraina, tetapi bantuan besar tidak akan disetujui jika perbatasan Ukraina tidak aman," ujar McCarthy dalam wawancara dengan CBS News.
Baca Juga:
Jet Tempur F-18 AS Jatuh ke Laut Merah dari Kapal Induk Truman
Namun, jika McCarthy tetap menjadi Ketua DPR dan berhasil meloloskan RUU bantuan untuk Ukraina, masalah lain akan muncul. Beberapa anggota DPR meragukan kebutuhan untuk pengeluaran besar AS di luar negeri, terutama saat inflasi sedang tinggi.
Selain itu, masyarakat AS juga mulai merasa lelah dengan konflik antara Ukraina dan Rusia yang sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun.
Pemerintah Washington dan Kiev khawatir bahwa warga yang terkena dampak inflasi mungkin memiliki pandangan yang serupa terkait anggaran pengeluaran.
Baca Juga:
Tarif Impor AS Ancam Ekonomi Thailand, Potensi Kerugian Capai Rp392 Triliun
Masalah lain yang membuat situasi semakin rumit adalah penyelidikan pemakzulan terhadap Biden terkait kesepakatan bisnis anaknya, Hunter, di Ukraina.
Pemerintah Biden mengatakan bahwa jika Rusia tidak berhenti di Ukraina, seluruh dunia akan berada dalam bahaya.
Selain itu, pemerintah Ukraina juga akan sangat prihatin jika Donald Trump, yang dianggap memiliki hubungan dekat dengan Rusia, berhasil memenangkan pemilihan presiden tahun depan.