Sebagaimana dilansir AFP, Pakistan sudah menampung lebih
dari dua juta pengungsi Afghanistan sejak gelombang pertama perang berkecamuk
empat dekade lalu.
Kebanyakan pengungsi Afghanistan itu merasa tak diterima
dengan baik di Pakistan. Di sana, mereka tak punya akses pekerjaan dan sangat
sulit mendapatkan status kewarganegaraan.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
Setelah mengecap kepahitan hidup sebagai pengungsi di
Pakistan, mereka menganggap segalanya akan lebih baik di Afghanistan.
"Saya akan kembali ke Ghazni. Sekarang sudah ada perdamaian
dan kami senang dapat kembali ke rumah kami. Lebih baik pulang daripada tinggal
di sini," ucap pengungsi Afghanistan lainnya, Wali Ur Rahman.
Sementara itu, warga yang kini berada di Afghanistan justru
berebut keluar dari negara itu. Ke Pakistan pun tak apa, selama mereka dapat
menghindar dari Taliban.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
Mereka trauma karena Taliban menerapkan hukum syariat Islam
yang sangat konservatif ketika berkuasa pada 1996-2001 silam.
Menanggapi fenomena itu, Nabi mengatakan bahwa ia yakin
konflik di Afghanistan sudah berakhir dengan kemenangan Taliban.
"Kami pindah ke Pakistan karena masih ada perang di
Afghanistan. Sekarang, sudah ada perdamaian," katanya. [qnt]