WahananNews.co | Pentagon melalui juru bicaranya
John Kirby mengatakan, Amerika Serikat dapat memperlambat penarikan pasukannya dari
Afganistan, karena menguntungkan gerilyawan Taliban.
Kirby menegaskan
bahwa tenggat waktu Presiden Joe Biden untuk penarikan penuh pasukan
pada September lalu tetap berlaku, tetapi ditambahkan bahwa langkahnya dapat
disesuaikan dengan kondisi.
Baca Juga:
China Ancam Serbu Taiwan, Dampaknya Bisa Lebih Dahsyat dari Perang di Ukraina
"Situasi di Afganistan berubah ketika Taliban terus
melakukan serangan ini dan menyerang pusat-pusat distrik, serta kekerasan yang
masih terlalu tinggi," kata Kirby kepada wartawan.
"Jika perlu ada perubahan pada kecepatan, atau ruang
lingkup dan skala kemunduran, pada hari tertentu atau minggu tertentu, kami
ingin mempertahankan fleksibilitas untuk melakukan itu," Katanya.
"Kami terus-menerus memantau ini, setiap hari. Bagaimana
situasi di lapangan, kemampuan apa yang kami miliki, apa sumber daya yang kami
butuhkan untuk keluar dari Afganistan dan pada kecepatan apa."
Baca Juga:
Nuklir Hipersonik Baru Korea Utara 5 Kali Kecepatan Suara, Bisa Hantam Pangkalan AS Dalam Hitungan Menit
Progres Penarikan Pasukan AS
Para pejabat pentagon mengatakan, bahwa penarikan
pasukan yang diperintahkan Joe Biden pada April lalu, setelah hampir dua dekade
memerangi Al-Qaeda dan membantu pasukan Pemerintah Afganistan memerangi
Taliban, sekitar setengahnya sudah selesai.
Pada Saat era Pemerintahan Joe Biden, sekitar 2.500
tentara AS dan 16.000 kontraktor, yang sebagian besar warga negara AS, berada
di Afganistan. Pentagon telah menyerahkan beberapapangkalan utamanya kepada
pasukan kemanan Pemerintah Afganistan, dan telah memindahkan ratusan muatan
pesawat kargo. Sebagaimana dikuti WahanaNews.co dari GMA News Online, Selasa
(22/6).