WahanaNews.co | Pengawas Pentagon (Kementerian Pertahanan
AS) mengatakan pada Selasa (20/7/2021), mereka akan mengevaluasi protokol
keselamatan seputar nuclear football,
tas koper berisi kode yang diperlukan Presiden AS untuk melakukan serangan
nuklir.
Salah satu tas nuklir tersebut nyaris berada
dalam jangkauan para perusuh yang menyerbu Gedung Kongres AS, Capitol, pada 6 Januari lalu.
Baca Juga:
Perkuat Kawasan, Iran Tak Pedulikan Gertakan F-35 dan Kapal Perang AS
Dalam sebuah pemberitahuan singkat,
kantor Inspektur Jenderal mengatakan, mereka akan mengevaluasi sejauh mana
pejabat Pentagon dapat mendeteksi dan merespons jika Koper Darurat Presiden itu
"hilang, dicuri, atau disusupi".
"Kami dapat merevisi tujuan itu
saat evaluasi berlangsung," kata mereka.
Seorang pejabat AS, tanpa mau disebut
namanya, mengatakan, kekhawatiran seputar pengepungan 6
Januari telah mendorong evaluasi.
Baca Juga:
Ini 4 Alasan AS Ketar-ketir Hadapi Kekuatan Militer China
Pada tanggal itu, Wakil Presiden Mike
Pence berada di Capitol, ditemani seorang ajudan militer yang membawa tas
nuklir cadangan, ketika gedung tersebut diserbu pendukung mantan Presiden
Donald Trump.
Tas koper tersebut menyimpan kode yang
akan digunakan presiden untuk mengotentikasi sebuah perintah untuk meluncurkan
rudal nuklir saat dia tidak berada di Gedung Putih.
Rekaman video keamanan yang
dipublikasikan dalam sidang pemakzulan Trump memperlihatkan Pence dan sang
ajudan, yang membawa tas nuklir, diantar ke tempat aman ketika para pemrotes
makin mendekati lokasi mereka.