WahanaNews.co | Penyebaran varian Omicron Covid-19 cukup berpengaruh terhadap harga minyak dunia.
Pada perdagangan akhir pekan lalu, harga minyak mentah dunia jatuh. Harga minyak disebut-sebut terinfeksi varian Omicron lantaran kekhawatiran pembatasan meningkat yang berdampak pada permintaan bahan bakar.
Baca Juga:
Harga Minyak Dunia di Tengah Sengitnya Perang Israel-Hamas
"Ada kekhawatiran tentang Covid-19 yang tidak akan hilang dan persepsi yang bisa membebani permintaan memberi tekanan pada pasar," ungkap Direktur Energy Futures di Mizuho Bank, Bob Yawger, dikutip dari Reuters, Senin (20/12).
Minyak mentah Brent turun US$1,5 atau 2 persen menjadi US$73,52 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga turun US$1,52 atau 2,1 persen menjadi US$70,86 per barel.
Kasus penyebaran Omicron meningkat di beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Denmark, hingga Inggris. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen menyebut pemerintahnya bakal mengusulkan untuk membatasi pergerakan masyarakat agar kasus penularan turun.
Baca Juga:
Goldman Sachs Prediksi Minyak Melonjak ke US$105 per Barel Tahun 2023
Amerika Serikat juga menghadapi situasi yang sama, dimana penyebaran Omicron terjadi sangat pesat. Hal ini menyebabkan beberapa perusahaan menunda rencana agar pekerjanya kembali ke kantor.
Analis Energi di Vanda Insight Vandana Hari berpesan agar varian ini menjadi perhatian dan peringatan sebelum terjadi gelombang pandemi berikutnya yang mungkin terjadi lebih buruk menjelang musim liburan akhir tahun.
"Minyak mentah mungkin tetap dalam pola bertahan, meskipun dengan banyak volatilitas harga di sekitar rata-rata, dalam perdagangan yang menipis selama liburan dalam beberapa minggu ke depan," kata Vanda.