WAHANANEWS.CO, Jakarta - Konflik bersenjata antara dua kekuatan nuklir Asia Selatan kembali memanas dengan intensitas yang belum terlihat dalam beberapa bulan terakhir.
Ketegangan tinggi di sepanjang perbatasan India dan Pakistan kini berubah menjadi pertempuran udara dan serangan artileri terbuka, menandai eskalasi serius dalam hubungan kedua negara yang telah lama berseteru.
Baca Juga:
Monster Udara Buatan Prancis Milik India Ini Punya Jangkauan 3.700 Km, Tapi Tetap Rontok!
Menurut laporan dari OpIndia pada Jumat (9 /5/2025), militer India berhasil menembak jatuh tiga pesawat tempur milik Angkatan Udara Pakistan, termasuk satu unit F-16 buatan Amerika Serikat dan dua unit JF-17 Thunder hasil kerja sama produksi antara Pakistan dan China.
Ketiga pesawat tersebut dilaporkan hancur di udara akibat tembakan dari sistem pertahanan udara canggih S-400 buatan Rusia, yang menjadi tulang punggung pertahanan India dalam menghadapi serangan lintas batas.
Insiden ini terjadi di tengah berlangsungnya gempuran artileri dan serangan pesawat nirawak (drone) oleh militer Pakistan di wilayah-wilayah perbatasan seperti Jammu, Punjab, dan Rajasthan. Ketegangan pun meningkat drastis di wilayah barat India tersebut.
Baca Juga:
Bara di Langit Asia Selatan, Pakistan Klaim Gasak 12 Drone Tempur India Buatan Israel
Pemerintah Pakistan sejauh ini belum mengeluarkan komentar resmi terkait laporan tersebut. Namun, klaim India datang sebagai tanggapan atas pernyataan sebelumnya dari Islamabad yang menyebut telah menjatuhkan lima jet tempur India.
Dalam klaim tersebut, Pakistan mengaku berhasil menembak jatuh tiga unit Rafale buatan Prancis, satu MiG-29 Fulcrum, dan satu Su-30MKI Flanker-H, menggunakan jet tempur J-10 buatan China.
Menanggapi situasi ini, analis pertahanan dari Pusat Studi Strategis Asia Selatan, Ravi Kulkarni, mengatakan bahwa pertukaran serangan udara ini bukan sekadar insiden teknis.