Sushmita Rane, pakar hubungan internasional dari Universitas Jawaharlal Nehru, menilai bahwa kondisi ini mencerminkan kegagalan saluran diplomatik bilateral.
“Ketika kanal diplomatik tersumbat, yang berbicara adalah senjata. Ini sangat berbahaya, terlebih karena kedua negara memiliki senjata nuklir dan sejarah konflik berkepanjangan.”
Baca Juga:
Detik-detik Maut, Pesawat Air India Jatuh 5 Menit Setelah Lepas Landas
Pengamat militer dari Royal United Services Institute (RUSI) di London, Charles Whitmore, juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap eskalasi ini.
“Kedua belah pihak memiliki sistem pertahanan dan serangan canggih, termasuk teknologi rudal dan pesawat tempur generasi terbaru. Ketika benturan teknologi militer modern terjadi tanpa kendali politik, potensi bencana regional sangat nyata,” kata Whitmore melalui wawancara daring yang dikutip Sky News.
Dengan konflik yang berkembang secara simultan di beberapa negara bagian, pemerintah India memperingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah dan mengikuti arahan resmi dari otoritas keamanan.
Baca Juga:
Pakistan Kehilangan Dukungan di DK PBB, India Lanjutkan Manuver Diplomatik
Sifat terkoordinasi dari aksi-aksi militer ini memperlihatkan bahwa eskalasi telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan dan bisa berkembang menjadi konflik terbuka berskala penuh, menjadikannya salah satu krisis lintas batas paling serius dalam sejarah terbaru Asia Selatan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.