India mencatat sekitar 10.000-12.000 kasus harian, dari yang sebelumnya mencapai 400.000 pada Mei lalu.
Namun, para ahli telah berulang kali memperingatkan agar tidak berpuas diri. Mereka mengatakan gelombang infeksi ketiga tidak dapat dihindari.
Baca Juga:
Momen Shah Rukh Khan Sapa Ribuan Penggemar saat Lebaran
Covid-19 bukan satu-satunya masalah. Penggunaan petasan selama perayaan Diwali memperburuk tingkat polusi setiap tahun.
Di Delhi, polusi udara naik ke tingkat yang berbahaya dan selimut kabut tebal menyelimuti kota.
Kualitas udara semakin memburuk pada November dan Desember karena para petani di negara bagian Punjab dan Haryana membakar sisa tanaman yang habis dipanen untuk membersihkan ladang mereka.
Baca Juga:
Selain Jajaki Potensi Investasi, Indonesia Pelajari Program Makan Siang Gratis di India
Studi di seluruh dunia mengaitkan polusi udara dengan jumlah kasus dan kematian Covid-19 yang lebih tinggi.
Sebuah studi Universitas Harvard menunjukkan bahwa peningkatan hanya satu mikrogram per meter kubik di PM 2.5 - polutan kecil yang berbahaya di udara - dikaitkan dengan peningkatan 8% dalam tingkat kematian Covid-19.
Menjelang Diwali, beberapa negara bagian memerintahkan larangan penggunaan petasan. Meski biasanya, larangan serupa sering dilanggar. [Tio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.