Menurut laporan The New York Times, serangan-serangan Moskow tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara.
“Mengingat Patriot adalah salah satu dari sedikit sistem yang efektif melawan rudal balistik, dan rudal balistik menyebabkan korban paling banyak, saya yakin nyawa yang diselamatkan selama masa perang berjumlah ribuan,” kata sang mayor.
Baca Juga:
Balas Israel, Iran Disebut Bakal Tingkatkan Kekuatan Hulu Ledak
Namun, meski sukses, Rusia mengintensifkan serangannya, mencari kombinasi senjata dan lintasan baru untuk menghindari pertahanan udara Ukraina.
Menurut laporan The New York Times, serangan-serangan Moskow tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak Ukraina akan pertahanan udara.
Presiden Volodymyr Zelensky pada 2 Januari lalu mengatakan Rusia telah menembakkan lebih dari 500 rudal dan drone ke sasaran di seluruh Ukraina.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
“Kami membutuhkan lebih banyak sistem dan amunisi untuk mereka,” katanya.
Para pejabat dari Gedung Putih dan Pentagon telah memberikan peringatan bahwa Amerika Serikat tidak akan mampu lagi menyediakan baterai Patriot yang dilengkapi dengan rudal pencegat untuk Ukraina, dikarenakan biayanya yang tinggi. Biaya satu rudal dapat mencapai antara USD2 juta hingga USD4 juta.
Ukraina sebelumnya telah menerima berbagai sistem pertahanan udara dari sekutu Baratnya, termasuk Stinger portabel, sistem SAM jarak pendek seperti Gepard dari Jerman, hingga sistem canggih jarak jauh seperti SAMP/T dari Prancis, yang memiliki kemampuan menyerang sasaran hingga sejauh 100 km.