Tokoh agama di Oman dan Mesir mengkritik partai yang berkuasa di India, menggambarkan komentar itu sebagai perang terhadap semua Muslim.
Produk India seperti beras dan rempah-rempah dikeluarkan dari rak di supermarket Kuwait setelah ulama menyerukan boikot terhadap barang-barang negara itu.
Baca Juga:
Aib Besar di Langit Kashmir: Rafale India Seharga Rp4 Triliun Kandas Dihantam PL-15
New Delhi, yang telah memperkuat kemitraan ekonomi dan strategis dengan negara-negara Teluk di bawah pemerintahan Modi, segera mengambil langkah untuk menghukum para pejabat tersebut.
Kontroversi tersebut dapat membuktikan kemunduran bagi hubungan yang berkembang antara India dan negara-negara Teluk yang memainkan peran penting dalam ekonominya.
Mantan Duta Besar India untuk Yordania, Libya, dan Malta, Anil Trigunayat, menyebut reaksi diplomatik itu sebagai titik balik India.
Baca Juga:
Akhirnya! Jenderal India Terbuka soal Kekalahan Awal di Konflik dengan Pakistan
“Ini tidak akan berdampak pada hubungan di tingkat pemerintah atau (menyebabkan) masalah besar apa pun karena negara-negara Teluk memahami posisi India bahwa itu adalah penyimpangan dan bukan praktik. Tapi kita harus melakukan sesuatu agar tidak terulang kembali. Waktunya India sadar,” kata Trigunayat kepada The National, Selasa (7/6/2022).
Sepertiga impor minyak India berasal dari Bahrain, Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Oman, dan UEA.
Negara ini terlibat dalam perdagangan bernilai miliaran dolar dengan negara-negara Teluk.