Kemudian, ia juga mengatakan perlawanan Ukraina saat ini masih berada di tingkatan yang 'layak', dan sekutu Barat masih bisa mengirimkan senjata serta pasokan lain meski ada serangan Rusia.
"Berdasarkan apa yang kami amati, bahwa perlawanan ini lebih besar dari yang diharapkan Rusia," katanya.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
Rusia lebih berhasil dalam serangan dari wilayah Krimea dan Laut Hitam di selatan.
"Tapi di utara, di situlah perlawanan paling keras. Masih ada pertempuran sengit di dalam dan sekitar Kharkiv [serta di utara Kiev]," kata pejabat Pentagon itu.
Di Moskow, pada Sabtu (26/2) , Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tentaranya telah diperintahkan untuk memperluas serangan setelah Kiev menolak tawaran pembicaraan di Belarus.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
"Hari ini semua unit diberi perintah untuk mengembangkan serangan dari segala arah sesuai dengan rencana operasi," kata Juru Bicara Militer Rusia, Igor Konashenkov.
Hingga saat ini, invasi Rusia ke Ukraina disebut telah mengambil 198 korban nyawa, 3 di antaranya merupakan kelompok anak.
Meski demikian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah negaranya tidak akan menyerah kepada Rusia. [bay]