Dia rupanya menghabiskan satu dekade mempersiapkan identitasnya, termasuk tugas belajar di Irlandia dan AS. Dia dicurigai mencoba menyusup ke pengadilan pidana internasional di Den Haag.
Hal yang tidak biasa tentang "Rivera" adalah bahwa dia bepergian dengan paspor Rusia, ketika biasanya orang ilegal menyamarkan hubungan mereka dengan Rusia atau Uni Soviet.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Menurut penyelidikan Bellingcat, tampaknya upaya sebelumnya untuk menyatakan "Rivera" sebagai warga negara Peru gagal. Dokumen resmi Peru dari 2006 mencatat bahwa permohonan kewarganegaraannya ditolak karena dianggap gadungan.
Rupanya, tidak terpengaruh oleh masalah itu, GRU kemudian meluncurkan kembali identitas "Kuhfeldt Rivera" dengan paspor Rusia.
Keputusan itu dinilai aneh, tetapi mungkin saja dia telah membuat kontak yang berharga dengan identitas itu dan tidak ingin kehilangan mereka.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Banyak orang yang pernah bertemu dengan “Kuhfeldt Rivera” mengatakan bahwa dia memberitahu mereka bahwa ibunya yang berasal dari Peru membawanya ke Uni Soviet pada 1980 dan meninggalkannya di sana.
Dia rupanya telah mencoba berbagai rute untuk mendapatkan paspor Eropa Barat selama bertahun-tahun.
Bellingcat mengatakan telah mengidentifikasi wanita Rusia asli di balik persona "Rivera" palsu, berdasarkan informasi dan pencocokan foto dari berbagai database dan penelitian sumber terbuka. Namun wanita itu tidak membalas permintaan komentar dari Guardian. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.