WahanaNews.co, Tel Aviv - Pertempuran antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon menghebat ketika Jalur Gaza Palestina menanti gencatan senjata yang menurut rencana bakal berlangsung mulai hari ini, Jumat (24/11/2023).
Milisi Hizbullah mengklaim pihaknya telah menembakkan sebanyak 48 roket dengan sasaran markas besar unit infanteri Israel di pangkalan militer Ein Zeitim, dekat Kota Safed, Israel utara.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Kawasan Safed dekat dengan perbatasan Lebanon di selatan, wilayah yang dikuasai Hizbullah.
Hizbullah mengklaim pihaknya juga menembakkan rudal ke tank-tank Merkava Israel yang terletak di dekat Al-Raheb dekat Kota Shtula, Israel. Pernyataan ini disampaikan pada Kamis (23/11/2023) malam.
Berbagai artileri Hizbullah lainnya dilaporkan sedang mengincar pasukan infanteri Israel di wilayah tersebut.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Hizbullah juga melakukan sembilan serangan terhadap pos militer Israel, termasuk di Jal Alalam, Berket Risha, Al-Manara, dan Ramim.
Menurut laporan CNN, milisi Hizbullah dan pasukan Israel bahkan terlibat pertempuran langsung di keempat kawasan tersebut.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa pasukannya berhasil "menghadang sejumlah peluncuran artileri" dari selatan Lebanon.
IDF mengklaim bahwa militer mereka merespons dengan mengirimkan helikopter dan pesawat tempur untuk menyerang infrastruktur Hizbullah dan lokasi peluncuran roket di Lebanon sebagai respons terhadap serangan dari milisi tersebut.
"Tentara IDF menyerang infrastruktur militer Hizbullah dengan sistem senjata 'Iron Sting' di Lebanon," bunyi pernyataan IDF.
"Selain itu, sebuah helikopter IDF, UAV (pesawat tak berawak), dan tank menyerang sel teroris yang meluncurkan rudal anti-tank ke wilayah Biranit, dan pos peluncuran tempat rudal tersebut ditembakkan."
Berdasarkan laporan dari Kantor Berita Lebanon (NNA), jumlah tembakan artileri Israel ke wilayah selatan Lebanon terus meningkat pada Kamis (23/11), mencapai tingkat tertinggi sejak 8 Oktober lalu.
NNA mencatat bahwa beberapa kota di sepanjang perbatasan Lebanon telah menjadi sasaran serangan artileri oleh Israel sejak pagi hari Kamis.
Hizbullah juga terlibat dalam melancarkan serangan terhadap Israel sejak negara tersebut berkonflik dengan milisi Hamas pada 7 Oktober lalu.
Hizbullah merupakan bagian dari Front Perlawanan, milisi Timur Tengah yang disebut disokong Iran.
Hizbullah mengakui mendukung milisi Hamas dalam melakukan infiltrasi ke wilayah Israel untuk melancarkan serangan pada 7 Oktober yang lalu.
Serangan yang dilakukan oleh Hamas menjadi pemicu bagi perang dan agresi brutal yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza hingga saat ini.
Hizbullah bersumpah untuk turut menyerang Israel sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan bangsa Palestina.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]