Prabowo menekankan bahwa Indonesia saat ini masih kekurangan 160.000 dokter, dan ia bertekad untuk mengatasi kekurangan ini setelah resmi menjabat sebagai presiden.
“Jika memungkinkan, kami ingin mengirim putra-putri kami untuk menempuh pendidikan tinggi di kampus-kampus Rusia, khususnya di bidang kedokteran dan teknik. Saya berencana untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk program beasiswa ini,” ujar Prabowo kepada Putin.
Baca Juga:
Prabowo Sampaikan Kepuasan atas Kinerja Kabinet Merah Putih Pada US-ASEAN Business Council
Dia melanjutkan Rusia pernah menjadi salah satu tujuan utama mahasiswa Indonesia untuk bersekolah khususnya pada dekade 1960-an.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti kerja sama di bidang pertahanan, industri pertahanan, dan pariwisata antara Indonesia dan Rusia.
Dia menekankan bahwa hubungan antara kedua negara telah terjalin dengan baik dan bertekad untuk meningkatkan serta memperkuat kerja sama tersebut di masa mendatang.
Baca Juga:
Prabowo Pimpin Sidang Kabinet Paripurna, Apresiasi Soliditas Kabinet Merah Putih
Dalam pertemuan di Green Hall, Kremlin, pada Rabu, Prabowo didampingi oleh ajudannya, Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya. Sementara itu, Presiden Putin didampingi oleh jajaran pejabat tinggi, termasuk Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Wakil Perdana Menteri Denis Manturov, dan Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri Yury Ushakov.
Dalam pertemuan yang disiarkan secara langsung oleh beberapa stasiun TV Rusia, Putin menyebut Prabowo sebagai sahabat lama Rusia.
"Saya tahu kamu punya hubungan yang baik dengan Rusia," kata Putin kepada Prabowo, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Rusia TASS.