WahanaNews.co | Raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) Amazon mulai memberhentikan staf, hal itu diungkapkan unggahan LinkedIn oleh para pekerja yang mengatakan bahwa mereka terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Minggu ini dilaporkan bahwa perusahaan berencana untuk memangkas 10.000 pekerjaan, atau sekitar 3 persen dari staf kantornya.
Baca Juga:
Panjangnya Hampir 8 Meter, Ular Terbesar di Dunia Muncul di Hutan Amazon
Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar dari BBC yang mewartakan berita ini pada Rabu (16/11/2022).
Kabar soal PHK Massal Amazon terjadi ketika ribuan karyawan kehilangan mata pencariannya di industri teknologi “Negeri Paman Sam” dalam beberapa minggu terakhir, karena perusahaan mencatat perlambatan penjualan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang penurunan ekonomi.
Unggahan yang dilihat oleh BBC termasuk dari karyawan di bisnis asisten virtual Alexa Amazon, divisi platform game cloud Luna dan Lab126 (operator di balik e-reader Kindle).
Baca Juga:
Jeff Bezos Jual 12 Juta Saham Amazon Senilai Rp31,22 Triliun
Seorang karyawan, yang mengatakan bahwa dia bekerja sebagai insinyur pengembangan perangkat lunak di AS, mengunggah bahwa dia sedang mencari pekerjaan baru: "Karena sifat visa saya, saya memiliki waktu terbatas untuk mencari peluang kerja baru."
Pekerja Amazon lainnya yang mengatakan bahwa mereka terkena dampak PHK berkata: "Tentu saja saya sedih, namun optimis tentang masa depan karena saya tahu ini berarti perubahan yang baik untuk saya dan orang lain di tim saya."
Perusahaan milik Jeff Bezos itu sebelumnya sudah mengumumkan pembekuan perekrutan, dan menghentikan beberapa perluasan gudangnya, memperingatkan bahwa mereka telah mempekerjakan terlalu banyak selama pandemi.