Smotrich juga berujar, "Kita harus memindahkan jalur keamanan dari dalam wilayah Israel di Galilea ke Lebanon selatan, termasuk invasi darat, pendudukan wilayah tersebut dan menjauhkan teroris Hizbullah dan ratusan ribu warga Lebanon yang di antaranya Hizbullah bersembunyi di seberang Sungai Litani."
Kepala Staf Umum Israel Herzi Halevi juga menyatakan hal serupa guna membalas serangan Hizbullah.
Baca Juga:
Komnas HAM Kutuk Israel Atas Serangan di Lebanon yang Melukai 2 Prajurit TNI
"Kami bersiap setelah proses pelatihan yang sangat baik hingga tingkat latihan Staf Umum untuk melakukan serangan di utara," ungkap Halevi.
"Kami mendekati titik pengambilan keputusan," tambahnya.
Rencana balasan Israel terhadap milisi Hizbullah terjadi di tengah wacana kedua pihak terhadap proposal gencatan senjata yang diajukan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Baca Juga:
Seruan Hizbullah Ingin Gencatan Senjata dengan Israel di Lebanon, Ini Respon AS
Proposal yang terdiri dari tiga fase itu bertujuan untuk mengakhiri segera penderitaan warga Palestina terhadap tindakan brutal Israel di Jalur Gaza.
Sejauh ini, Israel dan Hamas disebut telah merespons proposal tersebut. Namun Netanyahu menyebut pihaknya tak siap untuk benar-benar mengakhiri agresi brutal yang telah menewaskan lebih dari 36.500 warga Palestina itu.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.