WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan penegak hukum federal untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan cepat atas percobaan pembunuhan mantan presiden Donald Trump.
Berbicara kepada rakyat Amerika dari Gedung Putih, Minggu (14/7/2024), Biden mengatakan ia telah berbicara singkat melalui telepon dengan Trump pada Sabtu malam (13/7) dan menyatakan sangat bersyukur kondisi Trump baik-baik saja.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
"Tidak ada tempat di Amerika untuk kekerasan semacam ini, atau kekerasan apa pun dalam hal ini. Percobaan pembunuhan bertentangan dengan semua yang kita perjuangkan sebagai sebuah negara, segalanya, itu bukan jati diri kita sebagai sebuah negara. Itu bukan Amerika, dan kita tidak dapat membiarkan ini terjadi," kata Biden.
"Persatuan adalah tujuan yang paling sulit dicapai dari semuanya, tetapi tidak ada yang lebih penting daripada itu saat ini," ujar dia, menambahkan.
Penegak hukum telah mengidentifikasi pelaku percobaan pembunuhan itu sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pria Pennsylvania berusia 20 tahun.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Crooks ditembak mati oleh agen pasukan pengamanan presiden AS atau Secret Service setelah ia melepaskan tembakan dari tempat yang menurut agen tersebut merupakan posisi tinggi di luar lapangan Butler, Pennsylvania, tempat Trump berpidato di hadapan para pendukungnya menjelang pemilu presiden November mendatang.
Hingga kini, pihak berwenang belum mengungkap motif penembakan.
Biden mengatakan ia menginstruksikan para pejabat untuk memastikan penyelidikan yang sedang berlangsung atas penembakan Sabtu itu "menyeluruh dan cepat," dan bahwa para penyelidik "memiliki semua sumber daya yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan ini."