WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump bersiap mengumumkan paket bantuan finansial senilai 12 miliar dolar bagi petani yang terdampak tarif perdagangan.
Menurut laporan The Wall Street Journal pada Senin (8/12/2025), mengutip pejabat pemerintah, paket bantuan senilai sekitar 200 triliun rupiah itu akan diumumkan dalam pertemuan meja bundar hari ini.
Baca Juga:
Musda Ke- III FSP RTMM Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Provinsi Jambi, Asnawi Alamsyah Terpilih Sebagai Ketua
Paket ini datang setelah berbulan-bulan diskusi pejabat administrasi mengenai cara membantu petani AS menghadapi tantangan ekonomi akibat perang dagang.
Sebagian besar paket, senilai 11 miliar dolar, akan diberikan sebagai pembayaran satu kali melalui program Farmer Bridge Assistance untuk mendukung petani tanaman pangan AS.
Sisa satu miliar dolar dialokasikan untuk komoditas yang tidak termasuk dalam program utama, sebut laporan tersebut.
Baca Juga:
Petani Ini Kehilangan 150 Ton Kentang, Gegara Hoaks Viral di Medsos
Bantuan ini akan memberikan dorongan signifikan bagi petani kedelai AS yang terdampak ketegangan perdagangan dengan China tahun ini.
Dana tersebut diharapkan membantu petani menurunkan utang dan menutupi biaya penanaman untuk musim tanam berikutnya.
Pada paruh pertama 2025, kebangkrutan pertanian meningkat sekitar 60 persen dibandingkan tahun sebelumnya, di tengah harga hasil panen yang rendah meski musim gugur mencatat rekor panen.
Pertengahan November, China melanjutkan pembelian kedelai AS dengan pengiriman pertama 330.000 ton, setelah kesepakatan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan.
Kesepakatan itu menetapkan China membeli minimal 12 juta metrik ton kedelai AS pada dua bulan terakhir 2025, dan setidaknya 25 juta metrik ton per tahun pada 2026–2028.
China sempat menghentikan pembelian pada Mei 2025 setelah pengumuman tarif tinggi AS terhadap Beijing.
Padahal, kedelai merupakan ekspor utama AS ke China, senilai 12,64 miliar dolar atau 26,81 juta metrik ton pada 2024, kata Departemen Pertanian AS.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]