WahanaNews.co | Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (22/01) mengatakan bahwa korupsi tidak akan ditoleransi dan menjanjikan tindakan penting untuk memberantas kejahatan itu pekan ini.
Korupsi adalah masalah kronis di negara tersebut yang tidak menjadi sorotan selama perang melawan Rusia.
Janji Zelenskyy itu muncul di tengah tuduhan korupsi terhadap sejumlah pejabat senior, termasuk laporan tentang praktik-praktik yang meragukan dalam pengadaan peralatan militer.
Baca Juga:
Terkait Korupsi KA, Kejagung Periksa Tiga Mantan Kepala BTP Sumbangut
Dalam pidato malamnya lewat video, dia berjanji bahwa Ukraina tidak akan kembali ke cara lama yang dilakukan orang-orang yang dekat dengan lembaga-lembaga negara atau orang-orang yang menghabiskan masa hidupnya dengan mengejar jabatan.
Ukraina memiliki sejarah panjang korupsi yang merajalela dan pemerintahan yang rapuh.
Transparency Internasional menempatkan indeks persepsi korupsi negara tersebut pada peringkat 122 dari 180 negara, tidak jauh lebih baik daripada Rusia pada 2021.
Baca Juga:
Korupsi Tata Niaga PT Timah, 3 Eks Kadis ESDM Babel Dituntut 6 Hingga 7 tahun Penjara
Uni Eropa (EU) telah menjadikan reformasi anti korupsi sebagai salah satu syarat utama bagi keanggotaan Ukraina setelah memberikan Kiev status kandidat pada tahun lalu.
"Pekan ini akan menjadi waktu untuk (membuat) keputusan-keputusan yang tepat," kata Zelenskyy, seraya menambahkan bahwa keputusan-keputusan itu sudah dipersiapkan.
"Saya tidak ingin mengungkapkannya kepada publik sekarang, tetapi keputusan-keputusan tersebut akan adil," katanya.
Terpilih dengan selisih suara telak pada 2019 dengan janji mengubah pemerintahan di bekas negara Soviet tersebut, Zelenskyy mengatakan bahwa pemerintahannya telah menerima pengunduran diri seorang wakil menteri menyusul penyelidikan terhadap sang wamen dengan tuduhan menerima suap.
Dia tidak menyebut nama pejabat itu, tetapi media sebelumnya melaporkan bahwa penjabat Wakil Menteri Pembangunan Daerah Vasyl Lozinskiy telah ditahan dengan tuduhan menerima suap.
Upaya membangkitkan lagi pemberantasan korupsi juga menyasar Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov, setelah sebuah surat kabar melaporkan bahwa militer Ukraina diduga membeli pangan dengan harga yang sangat tinggi.
Kementerian Pertahanan Ukraina menyebut tuduhan itu palsu dan sebuah komite parlemen telah diminta untuk menyelidiki hal tersebut.[rgo]