"Sayangnya telah terjadi banyak kerusakan," tutur Hichilema dikutip dari BBC pada Senin (6/9/2021).
Dia menambahkan bahwa pemerintahnya akan menunjukkan "toleransi nol" terhadap korupsi. Hichilema akan segera menyelesaikan apa yang dia sebut pergerakan dana ilegal.
Baca Juga:
Setelah Dilantik, Wabup Toba Audi Murphy Sitorus Bakal Ikuti Retret di Magelang
"Saya tidak ingin terlalu terburu-buru. Namun apa yang telah kami ketahui, ini sungguh mengerikan. Anda akan merasa tidak ada yang bisa melakukan hal seperti itu. Tetapi mereka telah melakukannya dan masih mencoba melakukannya sampai sekarang. Banyak orang yang masih memakan gaji buta dari pemerintah," jelas presiden baru Zambia.
Hichilema telah menunjuk ekonom dan mantan penasihat International Monetary Fund (IMF) Situmbeko Musokotwane sebagai menteri keuangan.
"Kecuali kita melakukan sesuatu terhadap anggaran, maka anggaran itu akan digunakan terutama untuk membayar gaji dan juga membayar utang," kata Musokotwane seperti dikutip Reuters setelah pengangkatannya.
Baca Juga:
Bupati Dan Wabup Deli Serdang Resmi Dilantik Presiden RI Prabowo Subianto
Zambia memiliki utang dari pinjaman asing sekitar $ 12 miliar (Rp 171 triliun). Menurut perusahaan pemeringkat kredit S&P Global jumlah tersebut menghabiskan setidaknya 30% dari pendapatannya untuk pembayaran bunga.
Tahun lalu, Zambia melewatkan pembayaran bunga, menjadikannya negara Afrika pertama yang gagal membayar pinjaman selama pandemi. Hal ini juga menghadapi kesulitan membayar pinjaman lain.
Bahkan pemerintah sebelumnya telah banyak meminjam dari pihak asing termasuk dari China untuk membangun infrastruktur.