Ketua Institut Energi dan Keuangan di Moskow Marcel Salikhov mengatakan langkah Putin itu sebagai balasan sanksi yang diberikan AS dan negara barat.
"Sulit, mengingat situasi ekonomi saat ini otoritas Rusia tida bisa meninggalkan penjualan minyak dan gas ke negara-negara barat. Anda boleh bilang 'kami (Rusia) tidak mempercayai euro atau dolar AS, tetapi secara ekonomi, uang adalah uang," tutur Salikhov kepada NPR.
Baca Juga:
Jokowi Pikir-pikir Beli Minyak Rusia, Lebih Banyak Untung atau Ruginya?
Apalagi, Presiden AS Joe Biden mulai melarang impor energi dari Rusia.
Negara-negara di Eropa pun mulai mengumumkan rencana serupa, meski masih diwarnai perdebatan, seperti Jerman yang terlalu bergantung dari energi Rusia.
Namun sebagian negara lainnya sepakat membatasi pembelian energi Rusia, seperti Inggris dan Prancis.
Baca Juga:
Hujani Putin Sanksi, Barat Tetap Gagal Bikin Keok Rusia
Menteri Energi Rusia Alexander Novak, dalam pidatonya di hadapan Duma (legislator Rusia), memperingatkan potensi runtuhnya pasar energi global, dan memprediksi harga energi meroket karena ekspor Rusia yang terhenti. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.