WahanaNews.co, Jakarta - Presiden Vladimir Putin pada Jumat (25/08/23) meneken dekrit yang memaksa paramiliter termasuk tentara bayaran untuk setia ke Rusia.
Menurut dekrit tersebut, anggota kelompok paramiliter Rusia harus bersumpah di depan bendera Rusia.
Baca Juga:
Satriya Kumbara Kian Terjepit: Dicabut Status WNI, Rusia Angkat Tangan
"[Langkah ini bertujuan] untuk membentuk landasan spiritual dan moral untuk pertahanan Federasi Rusia", demikian dekrit tersebut, dikutip AFP.
Dekrit ini berlaku bagi anggota formasi sukarelawan, istilah untuk menggambarkan kelompok tentara bayaran.
Kebijakan ini muncul dua hari usai bos tentara bayaran Wagner diduga tewas dalam kecelakaan jet Embraer Legacy pada Rabu (23/8).
Baca Juga:
Serangan Rudal Rusia di Kropivnitsky Tewaskan Puluhan Tentara Bayaran Asing
Jet itu terbang dari Moskow ke St.Petersburg dan jatuh di daerah Tver. Embraer mengangkut tiga kru dan tujuh penumpang.
Pihak berwenang Rusia menyatakan seluruh tewas. Mereka juga menyatakan delapan jenazah ditemukan, dan proses identifikasi masih berlangsung.
Menyoal kontrak, pasukan khusus dari Chechen, Akhmat, pernah menandatangani kesepakatan untuk mengganti Wagner di bawah kendali Kementerian Pertahanan Rusia.