WahanaNews.co | Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu, (23/3/2022) mengungkapkan segera memberlakukan pembayaran dengan mata uang Rubel untuk pembelian gas alam Rusia oleh negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia.
Putin memastikan negaranya akan memenuhi komitmen pasokan dan harga yang ditetapkan dalam kontrak sebelumnya, seperti dilaporkan RIA Novosti, Rabu, (23/3/2022)
Baca Juga:
Konser Berdarah di Moskow, Pemerintah Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan agar kontrak Gazprom diubah menjadi rubel untuk negara-negara yang tidak bersahabat.
“Saya ingin menekankan secara terpisah bahwa Rusia pasti akan terus memasok gas alam sesuai dengan volume dan harga, prinsip penetapan harga yang ditetapkan dalam kontrak yang disepakati sebelumnya. Tidak seperti beberapa rekan, kami menghargai reputasi bisnis kami sebagai mitra dan pemasok yang dapat diandalkan, " kata Putin.
Putin kemudian memerintahkan Bank Sentral Rusia dan Kabinet Menteri untuk menentukan prosedur transaksi dengan Eropa dalam mata uang Rubel dalam waktu satu minggu.
Baca Juga:
Soal Konflik di Ukraina, Presiden Erdagon Ungkap Putin Ingin Perang Berakhir
Presiden Rusia Vladimir Putin hari Rabu, (23/3/2022) menyatakan segera memberlakukan pembayaran dengan mata uang Rubel untuk pembelian gas alam Rusia oleh negara-negara yang tidak bersahabat dengan Rusia
Patokan harga gas Eropa sempat melonak 21 persen menjadi 119 euro per megawatt/jam, tertinggi dalam seminggu di ICE Endex in Amsterdam setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia akan mulai menuntut pembayaran dalam mata uang rubel dari negara pembeli yang “tidak ramah” kepda Rusia, seperti dilansir Bloomberg, Rabu (23/3/2022)
Rusia sebelumnya menyebut AS, Inggris, dan anggota Uni Eropa sebagai negara yang tidak bersahabat.