Berita itu muncul tepat ketika Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya hari Kamis, (24/3/2022) diperkirakan akan mengumumkan sanksi baru kepada Rusia yang bertujuan untuk "meningkatkan keamanan energi Eropa dan mengurangi ketergantungan Eropa pada gas Rusia".
Namun, Putin mengatakan Rusia akan terus mengirimkan pasokan.
Baca Juga:
Konser Berdarah di Moskow, Pemerintah Rusia Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Uni Eropa dan AS sedang mengerjakan kesepakatan yang bertujuan untuk memastikan pasokan gas alam cair dan hidrogen Amerika ke negara-negara anggota UE saat blok tersebut berupaya mengakhiri ketergantungannya pada energi Rusia.
Sementara itu, Kanselir jerman Olaf Scholz hari Rabu, (23/3/2022) di depan parlemen Jerman Bundestag mengatakan, Eropa akan mengakhiri ketergantungan energinya pada Rusia tetapi melakukannya dalam satu malam akan menjerumuskan Eropa ke dalam resesi, mempertaruhkan ratusan ribu pekerjaan dan seluruh sektor industri, seperti dilaporkan Straits Times, Rabu, (23/3/2022)
"Ya, kami akan mengakhiri ketergantungan ini sesegera mungkin. Tetapi melakukan ini dalam satu hari berarti menjerumuskan negara kita dan seluruh Eropa ke dalam resesi," kata Scholz kepada majelis rendah parlemen Bundestag hari Rabu, (23/3/2022),
Baca Juga:
Soal Konflik di Ukraina, Presiden Erdagon Ungkap Putin Ingin Perang Berakhir
Scholz di depan Bundestag menekankan, "Ratusan ribu pekerjaan akan terancam. Seluruh cabang industri akan berada di tubir jurang," kata Scholz. "Sanksi seharusnya tidak menyakiti negara-negara Eropa lebih keras daripada menyakiti kepemimpinan Rusia." [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.