Selain itu, lebih dari 320 kilometer jalan di Rafah mengalami kerusakan parah, semakin memperburuk situasi kemanusiaan di kota tersebut.
Pemerintah Gaza menyerukan tekanan internasional terhadap Israel agar segera menarik pasukannya dari Rafah, memungkinkan warga kembali ke rumah mereka, membuka jalur aman bagi bantuan kemanusiaan, serta memulai upaya rekonstruksi.
Baca Juga:
Pidato soal Gaza, Politisi Irlandia Menangis: Semoga Netanyahu Dibakar Api Neraka!
Pada akhir pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan meningkatkan serangan ke Gaza, seiring dengan rencana Presiden AS Donald Trump untuk merelokasi warga Palestina dari wilayah tersebut.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Gaza telah menewaskan hampir 50.700 warga Palestina, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Mahkamah Pidana Internasional telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, pada November lalu atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga:
Perawat di AS Dipecat Gegara Sebut Perang Israel di Gaza sebagai Genosida
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya terhadap wilayah tersebut.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.