Masalah itu berkaitan dengan bagaimana amunisi tank disimpan. Tak seperti tank Barat modern, tank Rusia membawa banyak peluru di dalam menara mereka. Hal ini membuat tank sangat rentan karena bisa meledakkan seluruh penyimpanan amunisi mereka hingga 40 peluru.
Gelombang kejut yang dihasilkan mampu meledakkan dan mementalkan turret tank setinggi gedung dua lantai, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.
Baca Juga:
Ngeri! Infrastruktur Ukraina yang Rusak Akibat Perang Capai 2 Kuadriliun
"Jika Anda tidak keluar dalam detik pertama, Anda dalam masalah," ucap Drammond.
Drummond mengatakan ledakan amunisi menyebabkan masalah bagi hampir semua kendaraan lapis baja yang digunakan Rusia di Ukraina. Dia mencontohkan kendaraan tempur infanteri BMD-4, adalah "peti mati bergerak" yang "gampang lenyap" saat terhantam roket.
Masalah itu berkaitan dengan bagaimana amunisi tank disimpan. Tak seperti tank Barat modern, tank Rusia membawa banyak peluru di dalam menara mereka. Hal ini membuat tank sangat rentan karena bisa meledakkan seluruh penyimpanan amunisi mereka hingga 40 peluru.
Baca Juga:
Penasihat Zelensky Mundur Gara-gara Urusan Rudal Rusia
Gelombang kejut yang dihasilkan mampu meledakkan dan mementalkan turret tank setinggi gedung dua lantai, seperti yang terlihat dalam video yang beredar di media sosial.
Saat Tank seri T-90 mulai beroperasi 1992, Rusia meningkatkan lapis bajanya tetapi sistem pemuatan misilnya tetap serupa dengan pendahu, sehingga tank sama rentannya, kata Drummond.
T-80 yang beroperasi di Ukraina juga punya sistem pemuatan rudal yang serupa. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.