Tawaran ini merupakan bagian dari strategi global Boeing untuk memperluas pasar jet tempur F-15EX, terutama setelah mendapatkan momentum dari kesepakatan baru bersama pemerintah Amerika Serikat untuk mengembangkan F-47, jet tempur generasi keenam.
Tawaran kepada Indonesia muncul sekitar dua tahun setelah nota kesepahaman (MoU) ditandatangani antara Indonesia dan Boeing untuk pengadaan hingga 24 unit F-15EX.
Baca Juga:
Perusahaan Satelit Navayo di Hungaria Tak Indahkan Panggilan Kejagung
Saat itu, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan komitmennya secara tegas.
“Kami senang mengumumkan komitmen kami untuk mendapatkan kemampuan pesawat tempur F-15EX yang penting bagi Indonesia. Pesawat tempur canggih ini akan melindungi dan mengamankan negara kami dengan kemampuannya yang canggih,” ujar Prabowo dalam pernyataan resmi yang dirilis kala itu.
F-15EX yang dirancang untuk Indonesia akan memiliki kode khusus: F-15IDN. Namun, meski MoU telah diteken, belum ada kontrak akuisisi resmi yang diumumkan secara terbuka.
Baca Juga:
Jet Tempur Mirage 2000 Unjuk Gigi, Hancurkan Kh-101 Rusia di Langit Ukraina
Armada udara Indonesia saat ini masih didominasi oleh pesawat tempur lawas seperti Su-27 dan Su-30 dari Rusia, Hawk 109/209 buatan Inggris, serta F-5 Tiger dari Amerika.
Karena itu, berbagai opsi modernisasi terus dijajaki, termasuk pengembangan KF-21 bersama Korea Selatan dan diskusi lanjutan dengan Rusia terkait kemungkinan pembelian Su-35.
Pada Januari 2025, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, menegaskan bahwa kesepakatan jet tempur Su-35 masih “di atas meja”.