Rekannya, Heliza Helmi, juga mengungkap pengalaman traumatis selama ditahan. Ia tidak bisa makan sama sekali selama tiga hari berturut-turut.
“Saya makan pada 1 Oktober (4 Oktober), itu makan pertama saya setelah tiga hari tidak makan. Hanya minum dari air toilet,” katanya dengan suara bergetar.
Baca Juga:
Militer Israel Bunuh Dua Remaja Palestina, Keluarga: Mereka Hilang Sejak Malam Sebelumnya
Setelah melalui proses deportasi, Heliza dan Hazwani mengaku sangat tersentuh oleh sambutan hangat otoritas Turki saat mereka transit di Istanbul.
Menurut keduanya, perlakuan manusiawi yang mereka dapatkan menjadi kontras mencolok dibanding perlakuan brutal aparat Israel.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada rakyat Turki. Kami sangat tersentuh. Terima kasih atas dukungan kalian, ini membuat kami bahagia. Terima kasih Turkiye,” ujar Heliza sebelum kembali ke negaranya bersama 20 relawan Malaysia lainnya.
Baca Juga:
RI Siapkan Lahan 15 Ribu Hektare untuk Rakyat Palestina di Kalimantan Utara
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.