WahaNews.co, Jakarta – Dalam sebuah pernyataan pada Januari lalu, kementerian Intelijen Iran mengumumkan apa yang mereka gambarkan sebagai “operasi gabungan intelijen dan kontra-intelijen terbesar” terhadap organisasi spionase dan keamanan rezim Israel.
Kementerian Intelijen Iran mengatakan pasukannya telah mengidentifikasi sejumlah besar mata-mata yang terkait dengan agen mata-mata Israel Mossad di 28 negara di seluruh dunia.
Baca Juga:
Perwakilan Pati Mabes TNI Silaturahmi Ke Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono Dalam Rangka HUT Ke-79 TNI
Pernyataan tersebut menggarisbawahi bahwa operasi “bertualang” tersebut dilakukan dalam bentuk serangkaian tindakan intelijen-kontra intelijen, ofensif-defensif, dan melalui penggunaan berbagai metode pengumpulan intelijen, sehingga menghasilkan hasil yang “unik” dan “belum pernah terjadi sebelumnya”.
“Selain temuan intelijen dan keamanan, memperoleh informasi khusus terkait beberapa fasilitas rahasia militer, pabrik senjata, dan industri sipil strategis yang paling penting dari rezim Zionis yang merebutnya juga merupakan salah satu pencapaian operasi besar dan multi-tahap," ujar kementerian tersebut, melansir PressTV Iran, Senin, (5/2/2024).
Kementerian Intelijen Iran menekankan bahwa dalam proyek gabungan tersebut mereka berhasil menemukan “puluhan mata-mata dan elemen teroris” yang berafiliasi dengan rezim Israel di 28 negara di seluruh dunia dan di tiga benua Asia, Afrika, dan Eropa.
Baca Juga:
Citra Satelit Ungkap Serangan Rudal Iran Hantam 3 Bangunan di Pangkalan Udara Israel
Tanpa menyebutkan nama negara-negara yang terlibat dalam operasi tersebut, pernyataan itu mengatakan, “Sejumlah mata-mata di Teheran dan beberapa provinsi di negara itu telah diidentifikasi dan ditangani secara hukum atau disimpan di bawah pengawasan keamanan. Juga, beberapa mata-mata Iran yang tinggal di luar negeri telah diidentifikasi.”
Kementerian Intelijen Iran mengatakan rincian mata-mata asing yang aktif di negara-negara yang menjalin hubungan dengan Republik Islam akan diberikan kepada badan intelijen masing-masing untuk diambil tindakan yang semestinya.
Merujuk pada latar belakang dan catatan mata-mata yang teridentifikasi, pernyataan itu mengatakan beberapa dari mereka “secara sukarela” bekerja sama dengan Mossad dan melakukan pengkhianatan terhadap negara mereka, dan menambahkan bahwa badan Israel “memaksa” mereka untuk melakukan berbagai operasi berbahaya yang bertentangan dengan kepentingan negaranya masing-masing.
Kementerian itu juga menggarisbawahi bahwa rezim Israel memanfaatkan berbagai metode dan menyalahgunakan platform media sosial serta situs imigrasi dan pencarian kerja untuk mengidentifikasi dan berkomunikasi dengan para korban.
Pernyataan itu mengatakan penyelidikan dan perolehan informasi lebih lanjut mengenai mata-mata itu akan terus berlanjut. Pada hari Senin pekan lalu, empat orang yang dihukum karena bekerja untuk agen mata-mata Israel dan merencanakan serangan bom di provinsi Isfahan di Iran tengah, dieksekusi ganting di Iran.
Pada bulan Desember tahun lalu, empat anggota utama tim sabotase yang berafiliasi dengan Mossad juga dieksekusi di provinsi Azarbaijan Barat di Iran barat laut setelah dinyatakan bersalah melakukan tindakan yang melanggar keamanan negara.
Kementerian Intelijen Iran selama beberapa tahun terakhir telah menggagalkan sejumlah serangan teroris yang dilakukan Mossad dan antek-antek afiliasinya terhadap negara tersebut, serta menangkap dan mengadili banyak anggota teroris yang terkait dengan Daesh dan kelompok separatis.
[Redaktur: Alpredo Gultom]