WahanaNews.co | Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, dua orang personel AS mengalami luka ringan dalam serangan roket di pangkalan sebelah timur Suriah.
Organisasi pemantau perang Suriah dan sumber dari masyarakat setempat mengatakan, serangan itu dilakukan milisi yang didukung Iran.
Baca Juga:
Bukan Lebanon, Israel Mulai Serang Hizbullah
Pada Kamis (7/4/2022), seorang pejabat AS yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan, satu orang personel sudah diobati dan keluar dari rumah sakit dan satu lagi sedang menjalani pemeriksaan gegar otak.
Pejabat itu mengatakan hal ini berdasarkan laporan awal dan dapat berubah.
Pasukan AS ditugaskan ke Suriah untuk memerangi ISIS bersama pasukan Kurdi, yakni Syrian Democratic Forces (SDF).
Baca Juga:
Presiden AS Joe Biden: Tidak Menginginkan Perang Meluas di Timur Tengah
Milisi-milisi yang didukung Iran telah menjejakkan kaki di Suriah dalam perang untuk membantu Presiden Bashar al-Assad.
Sumber dari suku-suku setempat mengatakan beberapa roket ditembakan milisi yang didukung Iran.
Dua roket mendarat di wilayah kilang minyak al Omar yang menjadi pangkalan pasukan AS di Provinsi Deir al-Zor dekat perbatasan Irak.
Roket-roket itu diluncurkan dari sebelah barat Sungai Eufrat yang menjadi pangkalan milisi pro-Iran.
Organisasi pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan, roket-roket itu ditembakkan tengah malam dari area tempat latihan milisi pro Iran.
Laporan tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Syrian Observatory for Human Rights mengatakan pada Kamis (7/4/2022) sore juga terdengar suara ledakan di area tersebut.
Tahun lalu pasukan AS juga ditembaki roket dari area yang sama.
Tampaknya sebagai balasan atas serangan udara AS pada milisi pro-Iran di Suriah dan Irak.
Mereka banyak berkonsentrasi di barat Eufrat di Provinsi Deir al-Zor di mana mereka mendapat pasokan dari Irak melalui perbatasan al-Bukamal. [gun]