Saat itu, tak ada pejabat Ukraina yang mengakui sebagai pihak bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Militer Ukraina sempat sinis mengomentari hal itu dengan menyebutnya sebagai kesulitan teknis Rusia.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
"Itu mungkin disebabkan oleh perokok di area yang tak diizinkan," kata militer Ukraina kala itu.
Kini, Zaluzhnyi mengakui hal itu hasil serangan Ukraina.
Ia juga memujinya sebagai sebuah keberhasilan angkatan bersenjata Ukraina untuk "memindahkan pertempuran" ke wilayah Crimea dalam beberapa pekan terakhir.
Baca Juga:
Rusia Kelimpungan, Ukraina Rebut Lagi Kota Kunci di Donetsk
Ukraina sampai sekarang juga hanya pernah mengisyaratkan keterlibatannya dalam serangan Crimea.
Rusia menggunakan semenanjung itu sebagai pangkalan utama untuk menyerang Ukraina sejak melancarkan invasi pada Februari 2022.
Namun, Crimea jarang menjadi sasaran. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.