WahanaNews.co | Rusia mengancam bakal menghentikan ekspor minyak ke pasar global jika harga dibatasi di bawah biaya produksi. Hal itu disampaikan langsung Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak.
“Jika harga yang mereka bicarakan ini lebih rendah dari biaya produksi minyak, maka tentu saja Rusia tidak akan menjamin pasokan minyak ini ke pasar dunia. Ini berarti kami tidak akan bekerja dengan kerugian,” kata Novak, dilansir dari Reuters, Kamis (21/7/2022).
Baca Juga:
Penggunaan Rudal Barat oleh Ukraina Potensi Pembenaran Rusia Gunakan Senjata Nuklir
Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengatakan pada hari sebelumnya bahwa harga minyak akan meroket jika pembatasan diberlakukan.
Brasil, China, India, dan beberapa negara Afrika dan Timur Tengah telah meningkatkan impor energi dari Rusia, yang dijual dengan diskon besar-besaran ke tolok ukur global karena banyak penyulingan Eropa telah berhenti membeli minyak Rusia.
Perlu diketahui, permintaan minyak global telah pulih dengan cepat dari pandemi Covid-19. Hal iti membuat pasar bahan bakar kekurangan pasokan, karena produsen minyak berjuang untuk pulih dari kurangnya investasi pada tahun 2020 hingga 2021.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Permintaan minyak mencapai 100 juta barel per hari, sementara Rusia memproduksi sekitar 10 juta barel per hari atau 10 persen dari minyak global.
Sehingga jika Rusia mengurangi atau bahkan menghentikan pengiriman minyaknya, dikhawatirkan akan semakin memperketat pasokan dan mendorong lonjakan harga minyak. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.