Penjaga perbatasan juga dilaporkan tak mengizinkan mereka melintas dan meminta bayaran tertentu.
"Saya sedang berdiri di dekat perbatasan Ukraina, menunggu giliran saya masuk ke Rumania. Saat itu saya melihat penjaga perbatasan menodongkan senjata ke pelajar India dan mulai melecehkan menggunakan bahasa mereka," kata salah satu pelajar India, seperti dikutip Times of India.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Pelajar India di wilayah timur Ukraina mengaku berada di bunker dan kekurangan logistik.
Menurutnya, mereka diminta untuk mencapai perbatasan barat, hal yang tak mungkin dilakukan.
Sebab, jembatan penghubung perbatasan itu sudah diledakkan.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
"Kami tak mendapatkan bantuan apapun di Ukraina," kata dia.
Pelajar India di Kharkiv, Arul Raj, mengaku berada di bunker bersama 400 pelajar dari negaranya sejak hari pertama invasi.
Raj mengatakan, ada banyak pengeboman yang terjadi di luar bunker.