Komandan pasukan darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengunjungi Bakhmut pada Jumat (3/3/2023) untuk melakukan pengarahan dengan komandan setempat tentang cara meningkatkan pertahanan pasukan garis depan.
Bila Rusia berhasil menguasai Bakhmut, itu akan menjadi hadiah besar pertama bagi Moskwa usai merekrut ratusan ribu komponen cadangan melalui mobilisasi parsial tahun lalu.
Baca Juga:
Bashar Al Assad Tinggalkan Suriah, Rusia Beri Suaka demi Stabilitas Regional
Rusia mengatakan, Bakhmut akan menjadi batu loncatan untuk merebut kawasan industri Donbass di sekitarnya, sebuah tujuan perang yang penting.
Melansir Kompas.com, sebelumnya Bakhmut terkenal dengan tambang garam dan gipsumnya. Ukraina mengatakan, kota itu memiliki nilai strategis yang kecil.
Akan tetapi, bila musuh kehilangan sejumlah besar pasukan di Kota Bakhmut, jalannya konflik pasti akan terpengaruh.
Baca Juga:
Connie Bakrie Sebut Tak Ada Urgensi dalam Kasusnya
“Unit-unit perusahaan militer swasta Wagner secara praktis telah mengepung Bakhmut,” kata Prigozhin dalam sebuah video.
“Tinggal satu jalur (keluar) saja. Penjepit sedang menutup,” sambungnya dalam video tersebut yang menurut Reuters difilmkan di sebuah atap di sebuah desa sekitar 7 km utara Bakhmut.
Dia meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memerintahkan penarikan pasukan dari Bakhmut untuk menyelamatkan nyawa tentara.