Izium telah berada di bawah pendudukan Rusia selama lima setengah bulan sejak awal April.
Propaganda Pemerintah Rusia melakukan yang terbaik untuk mengklaim bahwa tentara Kremlin benar-benar membantu penduduk setempat, dan bahwa Rusia ada di tempat tersebut selamanya.
Baca Juga:
Bom Truk Koyak Jembatan Krimea, Tiga Orang Tewas
Seluruh klaim itu runtuh sepenuhnya setelah Ukraina berhasil memulihan kontrol terhadap daerah tersebut di mana pemerintah boneka setempat melakukan tindakan kekerasan dan teror yang mengerikan terhadap penduduk setempat.
Selama lebih dari lima bulan pendudukan Rusia, penduduk Ukraina di Izium menjadi sasaran teror dan kekerasan yang menjadi bagian kampanye Vladimir Putin untuk menghancurkan Ukraina sebagai sebuah bangsa.
Strategi serupa dilakukan pemimpin Nazi, Adolf Hitler, yang di dalam negeri maupun pada setiap invasi ke negara berdaulatan di Eropa adalah secara sistematis berusaha untuk memusnahkan orang-orang Yahudi, Gipsi, Polandia, keturunan Afrika.
Baca Juga:
Soal Dialog Damai, Zelensky Minta Rusia Ganti Presiden Dulu
Belajar dari sejarah pendudukan Nazi dan kekejaman rezim komunisme Uni Sovyet, Pemerintah Ukraina telah berulang kali menyatakan di masa lalu bahwa situasi kemanusiaan di wilayah yang diduduki Rusia dapat berubah menjadi bencana.
Hal ini terjadi terutama karena Rusia membuat blokade informasi, menghalangi akses masyarakat lokal ke informasi yang benar.
Hasilnya, pendudukan Rusia di Izium mengakibatkan serangkaian kejahatan berdarah terhadap Ukraina.