WahanaNews.co | Ibu Kota Ukraina, Kyiv, kembali dibombardir pasukan militer Rusia pada Minggu (20/3) malam.
Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, menuturkan serangan Rusia tersebut menargetkan sejumlah perumahan warga sipil, pusat bisnis, hingga pusat perbelanjaan di distrik Podilskyi.
Baca Juga:
Untuk Kalahkan Rusia, Inggris Akan Kirim Tank Berat Perdana ke Ukraina
Selain di Podilskyi, rentetan ledakan besar juga terdengar di sejumlah titik lainnya di ibu kota.
"Berbagai ledakan mengenai rumah-rumah dan pusat perbelanjaan. Tim penyelamat dan paramedik hingga polisi telah datang ke lokasi," kata Klitschko via Telegram seperti dikutip CNN.
Klitschko menuturkan tim pemadam berjuang memadamkan kobaran besar api yang melahap salah satu pusat perbelanjaan di distrik Podilskyi.
Baca Juga:
Polishchuk: Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina Akan Dilakukan Secara Langsung
Sejauh ini, katanya, satu orang warga tewas akibat gempuran terbaru Rusia ke Kyiv tersebut.
Lebih dari tiga pekan menginvasi Ukraina, Rusia masih terus menggempur negara eks Uni Soviet tesebut terlepas dari berbagai upaya dialog mengakhiri perang. Meski terus menyerang, Rusia disebut terus mengalami kerugiaan sejak operasi militernya di Ukraina berlangsung.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengungkap sekitar 14 ribu personel Rusia tewas di Ukraina per Sabtu (19/3). Selain itu Rusia juga dikatakan sudah kehilangan ribuan peralatan perang sejak invasi 24 Februari.
Menurut penjelasan di unggahan akun media sosial kementerian, Rusia sudah kehilangan 1.470 kendaraan tempur berbagai tipe, 466 tank, 115 helikopter, 95 pesawat, dan banyak perlengkapan perang lainnya.
Sebagai salah satu mediator konflik, Turki mengklaim negosiasi Ukraina dan Rusia hampir mencapai kesepakatan.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga menegaskan siap berdialog langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin demi mengakhiri peperangan.
Zelensky menuturkan negosiasi adalah satu-satunya cara 'mengakhiri perang' dengan Rusia. Dia menyampaikan pandangan terbarunya itu melalui media televisi Amerika Serikat (AS).
"Saya siap bernegosiasi dengan dia," kata Zelensky dalam acara CNN 'Fareed Zakaria GPS' yang merujuk ke Presiden Rusia Vladimir Putin. [bay]