"Rusia semakin mengandalkan drone untuk memburu target bergerak dengan akurasi tinggi. Ini menjadi ancaman besar bagi pasukan Ukraina yang mencoba mundur atau merelokasi unit mereka," ujarnya.
Sementara itu, analis keamanan internasional, Richard Coleman, menyoroti dampak psikologis dari serangan ini terhadap pasukan Ukraina.
Baca Juga:
Sejarah dan Makna Hari Perempuan Internasional 8 Maret
"Ketika konvoi yang seharusnya menjadi jalur aman justru menjadi target serangan, moral pasukan di lapangan bisa runtuh. Ini bukan sekadar pertempuran fisik, tapi juga perang psikologis yang sengit," ungkapnya.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa ratusan tentara Ukraina tewas setelah Amerika Serikat menghentikan pasokan informasi intelijen yang biasanya menjadi bagian dari strategi pertahanan mereka dalam perang.
Situasi di garis depan semakin tidak menguntungkan bagi Ukraina sejak Rusia kembali menguasai dua pertiga wilayah perbatasan setelah menduduki Kursk sejak Agustus 2024.
Baca Juga:
Zelensky Akhirnya Tunduk Kepada Trump, Siap Akhiri Perang dengan Rusia
Posisi militer Ukraina pun dikabarkan semakin terdesak dan berada dalam kondisi kritis.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.