WahanaNews.co | Fakta mengejutkan terkuak di balik serangan dahsyat armada militer Rusia di kota Dnipro, Oblast (Provinsi) Dnipropetrovsk, Ukraina, pada Sabtu 14 Januari 2023 lalu.
Sekitar 20 orang tewas dalam serangan rudal Rusia di wilayah tersebut. 73 orang lainnya terluka. Informasi ini langsung dikonfirmasi oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina (ZSU).
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Berbagai media melaporkan awal pekan ini, Pasukan Dirgantara Rusia (VKS) melepaskan menembakkan lima rudal jelajah anti-kapal berkemampuan nuklir, Kh-22 (X-22 Kitchen).
Kepala Staf Angkatan Udara Ukraina, Letnan Jenderal Mykola Oleschuk, mengungkapkan peluncuran dilakukan militer Rusia dari Oblast Kursk dan Laut Azov, menggunakan pesawat pembom Tupolev Tu-22M3.
"Pada 14 Januari 2023, lima rudal jelajah Kh-22 diluncurkan dari lima pembom jarak jauh Tu-22?3 milik Angkatan Udara Rusia di atas Ukraina. Peluncuran dilakukan dari Oblast Kursk (di Rusia) dan Laut Azov," ujar Oleschuk.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
"Salah satu roket Kh-22 diluncurkan dari Kursk Oblast sekitar pukul 15:30. Pada 14 Januari 2023, ia menabrak gedung tempat tinggal bertingkat di kota Dnipro (di Jalan Naberezhna Peremohy)," katanya.
Dikutip dari VIVA Militers, siapa sangka, serangan rudal Rusia itu membuat komunitas Yahudi dunia murka. Pasalnya, aksi tersebut menghantam kota Yahudi terbesar di Ukraina. Alhasil, warga Yahudi di Dnipro mengalami trauma berat dan merasa sangat ketakutan.
Selain ancaman serangan rudal dan artileri berat Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF), warga Dnipro juga sangat kekurangan listrik. Pemandangan gelap mencekam hingga cuaca dingin harus dihadapi komunitas Yahudi Dnipro. [rgo]