WAHANANEWS.CO, Jakarta - Rusia menyatakan kesiapannya untuk menjadi mitra strategis Indonesia dalam pengadaan alutsista canggih. Pemerintah Moskow membuka pintu selebar-lebarnya jika Indonesia ingin mengandalkan mereka dalam memperkuat sistem pertahanan nasional.
"Saya yakin ke depan kerja sama pertahanan Indonesia dan Rusia akan berkembang, dengan lebih banyak kontak, pertukaran, dan mungkin sejumlah kesepakatan baru, jika Indonesia memang tertarik dengan berbagai jenis persenjataan canggih kami," ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, di Jakarta, Selasa (3/6/2025).
Baca Juga:
Duel Jet Su-35 Rusia vs Ukraina! Putin Murka, Janjikan Balasan Api Neraka
Tolchenov menegaskan, Rusia siap menawarkan berbagai jenis peralatan militer, dari pesawat tempur, kapal perang, tank, hingga kendaraan lapis baja, kepada Indonesia.
“Kami terbuka dan siap untuk menyediakannya bagi sahabat kami di Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Sergei menambahkan bahwa negaranya memiliki komitmen untuk membantu negara-negara sahabat yang ingin memperkuat pertahanan nasionalnya.
Baca Juga:
Negosiasi di Ujung Tanduk, Moskow Ancam Balas Serangan Drone Ukraina
"Jika ada negara yang ingin meningkatkan kekuatan militernya, panggil Rusia. Kami siap menyediakan teknologi militer berkualitas tinggi yang akan mendukung kepentingan nasional dan meningkatkan kapabilitas pertahanan Anda," ujarnya.
Sebelumnya, pada Februari lalu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan dari Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu.
Pertemuan itu membahas kemungkinan kerja sama pengadaan alutsista, serta peluang pertukaran teknologi dan pelatihan militer.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Brigjen Frega Wenas Inkiriwang, juga menekankan bahwa Rusia telah berkontribusi dalam sejarah militer Indonesia sejak masa perjuangan kemerdekaan, termasuk dalam penyediaan alutsista yang masih digunakan hingga saat ini.
“Rusia punya sejarah panjang dalam mendukung pertahanan Indonesia. Beberapa alutsista kita seperti pesawat Sukhoi Su-27/30, helikopter MI-17, tank BMP-3F, hingga senapan AK-101 dan AK-102 berasal dari Rusia,” kata Frega.
Ia menambahkan bahwa kerja sama ini bisa dikembangkan lebih lanjut, termasuk kemungkinan transfer teknologi.
“Dengan pengalaman militer Rusia dalam operasi tempur beberapa tahun terakhir, banyak hal yang bisa kita pelajari, termasuk teknologi pesawat nirawak dan sistem senjata canggih lainnya,” ujarnya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]