"Tentu saja. Ekspansi NATO tidak membuat benua kita lebih stabil dan aman," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, terkait ancaman yang ditimbulkan jika Finlandia bergabung dengan NATO.
"Ini tidak dapat gagal untuk membangkitkan penyesalan kami, dan merupakan alasan untuk tanggapan simetris yang sesuai di pihak kami," tambahnya.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Putin sempat mengatakan potensi ekspansi NATO sebagai salah satu alasan utama "operasi militer khusus" Moskow di Ukraina.
Negara tetangganya tersebut telah lama berusaha untuk bergabung dengan NATO, meskipun akhir-akhir ini menawarkan untuk menerima beberapa bentuk status netral sebagai bagian dari pembicaraan damai.
Keputusan Finlandia terjadi ketika perang Rusia di Ukraina mencapai titik balik, dimana pasukan Ukraina mengusir pasukan Rusia keluar dari wilayah di sekitar kota terbesar kedua Kharkiv.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Ini merupakan kemajuan tercepat Ukraina sejak memaksa Rusia mundur dari ibu kota dan timur laut lebih dari sebulan lalu.
Finlandia dan Swedia adalah dua negara Uni Eropa terbesar yang belum bergabung dengan NATO, dan perbatasan Finlandia 1.300 km (800 mil) akan lebih dari dua kali lipat perbatasan antara aliansi yang dipimpin AS dan Rusia, menempatkan penjaga NATO beberapa jam berkendara dari pinggiran utara St Petersburg. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.