Rusia melancarkan operasi militer dengan tujuan untuk mengakhiri kejahatan perang yang dilakukan pasukan Ukraina terhadap warga sipil selama serangan 8 tahun terhadap orang-orang Donbass.
Di Paris, Presiden Prancis Emanuel menjanjikan ke Presiden Ukraina Volodimir Zelensky untuk meningkatkan bantuan militer ke Kiev.
Baca Juga:
Rusia 'Eksekusi' Mati Tentaranya yang Menyerah Pakai Meriam
Hal itu disampaikan Macron dalam percakapan telepon dengan Zelensky Jumat malam waktu Paris. Selain bantuan militer, Paris akan mengirim bantuan kemanusiaan.
Dua negara netral, Finlandia dan Swedia, siap bergabung ke NATO guna memperkuat pertahanan kawasan Eropa utara.
Hal itu ditegaskan Presiden Finlandia Sauli Niinisto.
Baca Juga:
Pertempuran Sengit, Rusia Lumat 9 Tank Ukraina Termasuk 4 Leopard-2
“Tentu saja, situasi keamanan telah berubah. Perubahan pertama Rusia mencoba membatasi kedaulatan (negara lain) dan menciptakan lingkup pengaruh,” kata Niinisto.
“Kedua, Rusia menggunakan kekuatan militer sangat keras. Ketika tetangga berperilaku di dengan cara ini, maka, tentu saja, perhatian harus diberikan pada ini," lanjut Niinisto ke surat kabar Ilta-Sanomat.
Perkembangan dari Ukraina lain, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, Angkatan Bersenjata Rusia telah menghancurkan empat fasilitas militer Ukraina Jumat malam.