Dia menambahkan bahwa salah satu pertanyaan kunci yang harus dijawab dunia adalah siapa yang akan membayar “jumlah uang yang luar biasa” yang dibutuhkan untuk rekonstruksi Ukraina.
Sejak awal operasi militer Rusia di Ukraina pada akhir Februari, setengah dari cadangan devisa internasional Rusia, sekitar USD300 miliar, telah dibekukan sebagai bagian dari sanksi Barat.
Baca Juga:
KRI Diponogoro-365 Uji Kemampuan Dengan Kapal NATO Di Laut Mediterania
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow tidak dapat memperkirakan perkembangan ini dan pembekuan, menurut pendapatnya, pada dasarnya merupakan pencurian.
Rusia menyerang negara tetangganya menyusul kegagalan Ukraina menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, yang ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass, Donetsk dan Lugansk.
Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada daerah-daerah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.
Baca Juga:
NATO Panik, Putin Cetak Kemenangan Baru di Ukraina
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan NATO.
Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali kedua republik dengan paksa. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.