WahanaNews.co | Kasus kematian pertama yang dipicu varian Omicron, ditemukan di Amerika Serikat pada Senin (20/12/2021).
Menurut laporan salah satu pejabat Departemen Kesehatan Houston mengatakan bahwa korban yang meninggal adalah warga yang belum di vaksin Covid-19.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
"Satu korban meninggal akibat Omicron merupakan pria 50 tahun yang sama sekali belum divaksin dan dengan penyakit," kata pejabat tersebut seperti dikutip ABC News, Selasa (21/12/2021).
Sementara itu, pejabat kesehatan setempat pun belum bisa menyimpulkan bahwa Omicron lebih ganas daripada varian pendahulunya.
Namun, mereka menyatakan bahwa secara umum vaksinasi dan suntikan booster sesuai syarat kemungkinan menurunkan risiko parah.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Diketahui, Sejak Sabtu (18/12), Omicron menyumbang 73.2 persen kasus baru infeksi virus corona di AS, sementara Delta hanya 26.6 persen.
Angka ini berbeda jauh dengan yang terjadi pada pekan sebelumnya. Kala itu, Omicron diprediksi menjadi biang kerok atas 12,6 persen virus yang beredar, sementara Delta masih dominan di angka 87 persen. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.